Senin, 25 November 2013

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI


1.    PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI
·    Menurut John (1993): perilaku organisasi adalah suatu istilah yang agak umum untuk menunjukkan sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, yang berkenaan dengan studi yang sistematis tentang sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi maupun antar pribadi dalam konteks organisasi.
·    Menurut Robbins SP (1986): perilaku organisasional adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku manusia didalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang didapatkan untuk meningkatkan efektifitas organisasi.

2.    TIGA (3) TINGKATAN ANALISIS PERILAKU ORGANISASI
·      Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan individu
-       Organisasi merupakan kumpulan individu.
-    Setiap individu memiliki kebutuhan, minat, persepsi, sikap, nilai, kepribadian dan berbagai hal lain yang berbeda.
-       Perbedaan ditingkat individu mempengaruhi organisasi.
·      Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan kelompok:
-     Kelompok bukanlah penjumlahan dari perilaku individu-individu didalam organisasi
-    Kelompok memiliki norma, budaya, sikap, etika dan hal lain yang tersendiri serta membentuk pola perilaku kelompok.
-       Perbedaan ditingkat kelompok mempengaruhi organisasi.
·      Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan organisasi
-     Kelompok bukanlah penjumlahan dari perilaku individu dan kelompok.
-  Sama seperti kelompok, organisasi juga memiliki norma, budaya dan hal lain yang tersendiri dan membentuk pola perilaku organisasi.

3.    TUJUAN MEMAHAMI PERILAKU ORGANISASI
Menurut Imran (1996):
·      Memprediksi:
Kemampuan memprediksi perilaku orang lain memberikan kesempatan untuk membangun komunikasi yang baik, efektif dan efisien sehingga mampu berpikir, bersikap dan bertindak tepat dalam berkomunikasi.
·      Eksplanasi:
Menjelaskan berbagai peristiwa yang terjadi di dalam organisasi.
·      Pengendalian:
Kemampuan prediksi dan eksplanasi akan membantu pemimpin dalam menjalankan peran mengendalikan individu, kelompok, bahkan organisasi dalam mencapai tujuan bersama.

4. KARAKTERISTIK ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP INDIVIDU
·      Ciri-ciri biografis:
Umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan, masa kerja.
·      Kepribadian:
Ada 3 pendekatan dalam upaya untuk memahami terjadinya perilaku manusia. Ketiga pendekatan tersebut adalah:
-    Pendekatan kognitif : yang menganalisa mengenai stimulus dan respon
- Pendekatan kepuasan : Pendekatan ini memfokuskan perhatian pada faktor-faktor pada diri seseorang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilakunya.
Ada sejumlah teori yang terkait dengan pendekatan ini, yaitu: teori hierarki kebutuhan, teori dua faktor dan teori prestasi.
-   Pendekatan psikoanalisis : yang mengaitkan kita dengan pemikiran Sigmund Freud terkait dengan id, ego, dan super ego.

  • Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir atau sistem dasar kepribadian. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.
  • Menurut Freud, Id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan  atau ketegangan.
  • Ego adalah dibawa sejak lahir, tetapi berkembang seiring dengan hubungan individu dengan lingkungan. Prinsipnya realitas atau kenyataan. Untuk bisa bertahan hidup, individu tidak bisa semata-mata bertindak sekedar mengikuti impuls-impuls atau dorongan-dorongan, individu harus belajar menghadapi realitas.
  • Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua  dan masyarakat - kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
-       Kepribadian merupakan suatu keseluruhan yang terorganisasi
-   Kepribadian terlihat terorganisasi dalam pola-pola, yang hingga tingkat tertentu dapat diobservasi dan diukur.
-     Walaupun kepribadian memiliki landasan biologikal, pengembangan spesifiknya merupakan sebuah produk dari lingkungan sosial dan kultural.
-       Kepemimpinan memiliki aspek-aspek superfisial.
-       Kepribadian mencakup ciri-ciri umum maupun ciri unik.

·      Atribut kepribadian:
-       Daerah pengendalian (sejauh mana seseorang yakin akan imbalan yang akan diterima).
Dalam keberhasilan mencapai tujuan yang terdiri dari:
  • Internal ( seseorang percaya bahwa dialah yang mengendalikan yang akan terjadi pada dirinya ).
  • Eksternal ( sesorang percaya apa yang terjadi pada diriya dari lingkungan ).
-      Paham otoritarian (status dan kekuasaan pada orang yang berada pada organisasi tersebut).
-       Orientasi prestasi:

  • Secara pribadi seseorang ingin bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
  • Lebih senang dengan tugas yang diberikan apabila lebih menantang atau beresiko.
  • Rasa puas setelah melewati atau menyelesaikan resiko atau tantangan dari tugas yang diberikan.
·      Introversi (sifat yang asyik pada dunianya) dan ekstrovensi (cenderung memerhatikan orang lain).
·      Persepsi:
-  Robbins (1986): suatu proses dengan mana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesannya untuk memberi arti tertentu pada lingkungannya.
- I. Gitosudarmo (1997): suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan.
Proses Persepsi : Stimulus Lingkungan =>Perhatian dan seleksi =>Pengorganisasian Stimulus =>Penafsiran => Persepsi
Sejumlah faktor yang mempengaruhi persepsi:
-   Ukuran : Semakin besar ukuran suatu obyek fisik,semakin besar kemungkinanya obyek tersebut dipersepsikan.
-    Intensitas : Semakin besar intensitas suatu stimulus, semakin besar kemungkinanya diperhatikan.
- Frekuensi : Semakin sering frekuensi suatu stimulus disampaikan,semakin besar kemungkinanya stimulus tersebut diperhatikan.
-     Kontras : Stimulus yang kontras atau mencolok dengan lingkungan sekelilingnya akan semakin besar kemungkinanya untuk diperhatikan dibanding dengan yang sama dengan lingkunganya.
-  Gerakan : Stimulus yang bergerak lebih diperhatikan daripada stimulus yang tetap atau tidak bergerak.
-    Perubahan : Suatu stimulus akan lebih diperhatikan jika stimulus atau obyek tersebut dalam bentuk yang berubah-ubah.
-    Baru dan unik : Suatu yang baru dan unik akan lebih cepat mendapatkan perhatian daripada stimulus yang sudah biasa dilihat
Adanya perbedaan persepsi dalam memahami sesuatu dapat disebabkan oleh:
-       Pemberian kesan
-       Sasaran ( atribut yang melekat pada objek yang diamati )
-       Situasi
-       Attitude
-       Belajar
Robbins (1993) menyebutkan belajar adalah proses perubahan yang relatif konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena adanya suatu pengalaman.
Faktor lainnya menurut I. Gitosudamo:
-     Stereotyping : Menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana ia tergabung.
-   Hallo effect : Membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu berdasarkan sebuah karakteristik.
-  Projection ( sentimental ) : Menghubungkan karakteristik-karakteristik diri sendiri dengan individu lain.

5.    3 PENDEKATAN TEORITIKAL DALAM MEMAHAMI KEPRIBADIAN
·      Pendekatan sifat
-    Teori ini menyediakan sebuah katalog yang melukiskan sang individu. Katalog itu dapat berdasarkan ciri fisik atau psikologikal seseorang.
·      Pendekatan psikodinamik
-  Pendekatan ini sama dengan pendekatan psikoanalisis. Teori-teori psikodinamik mengintegrasi ciri-ciri manusia dan menerangkan sifat dinamik pengembangan kepribadian.
·      Pendekatan humanistik
-       Teori humanistik menitik beratkan person, dan pentingnya aktualisasi diri bagi kepribadian.

6.    MODIFIKASI PERILAKU
Perilaku individu dapat dimodifikasi ke arah yang lebih baik sehingga mengarah pada pencapaian tujuan yang efektif dan efisien. Adapun Langkah modifikasi yang dapat dikembangkan:
·      Antecendents, yaitu apa yang melatarbelakangi perilaku individu?
·      Behavior, yaitu apa yang individu lakukan/katakan?
·      Consequences, yaitu apa yang terjadi setelah tindakan tersebut?
Tahap tersebut bisa menjadi siklus tindakan/perilaku individu. Jika tahap ketiga (konsekuensi) telah dilakukan maka tindakan tersebut bisa menjadi pemicu tahapan perilaku untuk siklus yang kedua.